THIS IS MY BLOGGER
Monday, January 16, 2017
PUISI TENTANG KENANGAN DI DESA
Celetukan Kerinduan desa
Oleh : Noufal Ahmadi A
decitan roda dan rel
ruangan panjang dari besi berisi.kursi
sapuan mata melihat lautan padi
membuat diriku rindu akan tempo dulu
seorang berbaju putih bertopi unik
menyapa para manusia berjiwa
tersadar daku segera kembali
bergelut dengan buku para ahli
diriku bertanya
apa aku benar rindu kampung kecilku?
atau rindu semua yang terjadi.disini?
lupakan semuanya itu semua bualan
Wednesday, April 30, 2014
DAMPAK GLOBALISASI DIBIDANG EKONOMI
DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI DIBIDANG EKONOMI
Dampak globalisasi bagi ekonomi
Indonesia yaitu :
1.
terbukanya pasar internasional,
2.
kesempatan kerja lebih terbuka, dan
devisa Negara meningkat Dengan demikian, hal tersebut da[pat meningkatkan perekonomian
bangsa sehingga akan memajukan dan meningkatkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa dan Negara.
3.
Dampak positif di bidang sosial
budaya, yaitu kita semua dapat meniru pola piker positif seperti etos kerja
tinggi, sikap disiplin, dan iptek dari Negara lain. Akhirnya cara seperti ini
dapat memajukan bangsa dan Negara .
4.
Pasar yang sangat terbuka untuk
produk-produk ekspor (dengn catatan produk ekspor Indonesia dapat bersaing si
pasar internasional). Dengan demikian kesempatan pengusaha Indonesia sangat
terbuka dalam menciptakan produk berkualitas yang dibutuhkan oleh pasar dunia
5.
Mudah untuk mengakses modal
investasi yang berasal dari luar negeri
6.
Mudah mendapatkan barang yang
dibutuhkan masyarakat dan belum diproduksi di Indonesia
7.
Kegiatan pariwisata akan meningkat
sehingga mampu membuka lapangan kerja dan juga menjadi ajang promosi
produk-produk Indonesia
Dampak
negative dari Globalisasi dibidang ekonomi yaitu :
1.
terhapusnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri karena banyak produk luar negeri yang beredar di Indonesia.
2.
Dampak negatif terhadap generasi
bangsa yaitu gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat. Budaya barat
dianggap sebagai kiblat gaya hidup dunia
3.
Dampak negatif globalisasi juga
menyebabkan kesenjangan social antara si kaya dan si miskin karena adanya
persainbgan bebas.hal ini dapat menimbulkan perselisihan antara si kaya dan si
miskin.
4.
dampak negatif lainnya yaitu
terbentuknya sikap individualism yang menimbulkan rasa tidak peduli kepada
sesama bahkan kepada bangsa.
5.
Masuknya tenaga kerja asing
6.
hilangnya pasar produk Indonesia
karena kalah bersaing dengan produk luar negeri
7.
usaha- usaha di Indonesia akan mati
karena banyak produk impor dipasaran Indonesia
Adanya globalisasi juga berdampak
pada kehidupan suatu bangsa, termasuk Indonesia. Pengaruh globalisasi dapat
bersifat positif dan negatif. Pengaruh ini akan mempengaruhi nilai-nilai
nasionalisme suatu bangsa
Mencegah dampak negatif globalisasi
terhadap nasionalisme
Banyak cara untuk mencegah dampak negatif ini. Berikut ini cara-cara mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme.
1. Meningkatkan rasa nasionalsme, seperti mencintai produk dalam negeri.
2. Mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan baik.
3. Menegkkan hkum secara adil.
4. Dapat menyaring pengaruh globalisasi di semua bidang (politik, ideology, ekonomi, dan social budaya)
Banyak cara untuk mencegah dampak negatif ini. Berikut ini cara-cara mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme.
1. Meningkatkan rasa nasionalsme, seperti mencintai produk dalam negeri.
2. Mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan baik.
3. Menegkkan hkum secara adil.
4. Dapat menyaring pengaruh globalisasi di semua bidang (politik, ideology, ekonomi, dan social budaya)
Friday, January 3, 2014
ISLAM AGAMA YANG MENGAKUI KEBERAGAMAN DAN TOLERANSI
Islam
agama yang mengakui keberagaman, yang telah di contohkan oleh Presiden RI ke-4
yaitu GUS DUR atau K.H Abdurrahman Wahid. Itu terbukti ketika beliau mengakui
agama Kong Hu Chu dan Gus
Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur opsional. Gus Dur
begitu karena Indonesia ini Negara yang Bhineka
Tunggal Ika dan Negara yang benar-benar Demokratis, disitulah letak bahwa
Islam mengakui Keberagaman sehingga tidak ada rasa bermusuhan yang ada hanya
rasa saling toleransi meskipun berbeda agama, suku, dan bahasa.
Indonesia
sudah mungkin sudah ditakdirkan menjadi Negara yang Bhineka Tunggal Ika
meskipun mayoritas orang Indonesia adalah umat muslim, dan tidak sepatutnya
umat islam melakukan kekerasan terhadap orang yang non muslim.
Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan kekerasan dia
mengajar kelembutan salah satunya adalah sejarah :
suatu hari, Nabi Muhammad SAW akan pergi ke masjid. Seperti biasanya, beliau
pun selalu melewati jalan itu karena konon memang hanya itu jalan satu-satunya.
Setiap melewati jalan itu, Nabi Muhammad SAW dihina, dicaci, diludahi, bahkan
dilempari kotoran oleh seorang. Nabi Muhammad SAW berusaha bersabar dan
bersabar. Bahkan, Malaikat Jibril muntap alias marah besar atas penghinaan
orang itu kepada Nabi Muhammmad SAW. Maka, Malaikat Jibril meminta izin kepada Nabi
Muhammad SAW untuk menghancurkan mereka. Namun, Nabi Muhammad SAW berkata, “Tak
usah wahai Jibril. Orang itu belum mengenal Islam. Biarkanlah dia dengan
perilakunya.” Dan terjadilah penghinaan it uterus-menerus.
Namun, hari itu sungguhlah teramat berbeda. Nabi
Muhammad SAW tidak bertemu dengan sahabat yang biasa menghinanya. Tak terlihat orang
itu duduk dan menunggu Nabi Muhammad SAW yang biasa lewat jalan itu. Tentu saja
kondisi itu justru mengherankan Nabi Muhammad SAW. Maka, beliau pun berusaha mencari
tahu tentang nasib orang itu. Maka, diketahuilah bahwa orang itu sedang sakit
keras. orang itu tidak bisa bangun dari tidurnya. Sehari-hari orang itu hanya
meringkuk di tempat tidur.
Begitu mendengar kabar
itu, Nabi Muhammad SAW pun segera bergegas pergi. Beliau pergi untuk menengok
beliau yang sedang sakit itu. Sama sekali beliau tidak menghiraukan
pengalamannya yang dihina, dicemooh, dicaci, bahkan disakiti. Nabi Muhammad
hanya berkeinginan untuk segera bertemu dengan beliau. Nabi Muhammad SAW ingin
mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Setiba di depan pintu beliau, Nabi Muhammad SAW
segera mengetuk pintu. Tak lupa beliau berucap salam. Hanya suara lemah yang
terdengar. Suara lemah yang menggambarkan bahwa orang yang membalas salam
tersebut dalam keadaan sakit keras. Nyaris perasaan Nabi Muhammad SAW tak kuat
lagi. Langsung saja pintu rumah dibukanya. Dan tiba-tiba Nabi Muhammad SAW
terbelalak ketika melihat kondisi orang itu. Beliau terkulai lemah di
ranjangnya. Dengan suara lembut, Nabi Muhammad SAW bertanya tentang penyakit
dan perasaan yang dirasakan sahabat.
Mendengar bahasa halus Nabi Muhammad SAW, orang
itu bergidik gemetar. Perasaannya berkecamuk. Orang itu tak pernah menyangka
bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki watak yang sedemikian mulia. Sama sekali Nabi
Muhammad SAW tidak menampakkan rasa dendamnya. Justru Nabi Muhammad SAW
memerlihatkan kepribadiannya yang penyayang dan penyantun. Sungguh perilaku
Nabi Muhammad SAW itu mengetuk hati beliau. Dengan suara gemetar, sahabat itu
berusaha berkata-kata.
“Wahai Muhammad. Ketika
engkau akan beribadah, saya selalu mengganggumu. Saya selalu menyakitimu. Saya
selalu berusaha agar kamu tidak dapat beribadah dengan segala caraku. Namun,
semua usahaku ternyata gagal. Hari ini, saya sedang sakit. Tak seorang pun
teman-temanku menengokku. Justru kamu adalah orang yang pertama menengokku.
Sungguh hatimu teramat mulia. Maka, persaksikanlah wahai Muhammad, bahwa saya
masuk Islam.”
Sungguh mulia hati Rosulullah
Muhammad SAW,
seharusnya kita meneladani beliau dalam mengambil sikap tidak harus dengan
kekerasan, pengeboman dan sebagainya, karena bisa saja mereka yang non muslim
belum tahu bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang, jika kita tahu
islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan toleransi. Kenapa masih ada
orang muslim yang membuat kekacauan di NKRI? Apa mereka tidak tahu bahwa Islam
tidak menyebarkan agama dengan cara seperti itu?
Allah
SWT berfirman:
Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan dan
Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian adalah orang yang paling
bertakwa di sisi Allah (QS al-Hujurat [49]: 13).
Ayat ini menerangkan bahwa Islam mengakui keberadaan dan
keragaman suku dan bangsa serta identitas-identitas agama selain Islam untuk
saling mengenal, tapi orang muslim harus yakin bahwa Islam adalah agama yang
benar, dan yang paling mulia adalah orang-orang yang paling bertakwa disisi
ALLAH SWT.
Dan Allah SWT berfirman :
- Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
- aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
- dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
- dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
- dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
- untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. (QS al-kafirun [109]: 1- 6)
Maksut dari surat itu Allah menegaskan bahwa tidak ada
toleransi dalam ketauhidan tapi diajarkan untuk mentoleransi terhadap perbedaan
keyakinan yang terdapat pada ayat ke-6.
Subscribe to:
Posts (Atom)